Share

91. Sama-sama Terluka

"Pak, Pak Megantara," panggil seseorang membuat Megantara membuka matanya. Dia merentangkan tubuhnya yang begitu pegal dan kaku. Lalu mencoba duduk. Semalaman dia enggan pulang ke rumah. Tidurpun sulit. Dia hanya merenung di dalam ruangan kantornya kemudian secara tak sengaja tertidur saking lelahnya.

Dia melirik arloji yang masih melingkar di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Oh sudah kesiangan rupanya.

Megantara menatap seseorang yang berdiri di hadapannya.

"Maafkan saya karena lancang membangunkan Anda tuan," kata kepala chef sambil membungkuk.

"Tidak masalah. Aku justru harus berterima kasih karena jika kau tidak kemari maka aku akan terlambat menyelesaikan agenda kerjaku hari ini," Megantara melepas dasinya. Sepertinya setelah ini dia harus mandi.

"Tuan, ada yang ingin saya bicarakan," kata kepala Chef dengan penuh kehati-hatian. Megantara mengerutkan alis. Dia juga heran sepagi ini kepala chef sudah datang menemuinya.

"Ada apa?" Tanya Megantara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status