Share

90. Kekecewaan yang Mendalam

Ingatan Megantara kembali ke kejadian beberapa tahun yang lalu.

"Pertunangan anak kita terpaksa dibatalkan," kata Ayah Nalini saat dia sedang berada di kediaman keluarga besar Megantara.

"Apa yang terjadi?" tanya Ayah Megantara. Megantara yang baru datang dari kantor ikut bergabung di ruang tamu. Sang ibu juga ikut duduk di sana mendampingi sang ayah.

"Anakku memilih untuk pergi dari rumah. Pergi ke Swiss mengejar cita-citanya yang omong kosong itu," kata ayah Nalini dengan nada kesal dan marah.

"Apa aku harus menyusul kesana untuk membawanya pulang?" tanya Megantara.

Ayahnya hampir menyetujui saran dari Megantara. Tapi ditolak mentah-mentah oleh ayah Nalini.

"Tidak perlu repot-repot untuk membujuknya. Anak itu sangat keras kepala. Percuma saja. Lagipula aku juga sudah tidak menganggapnya sebagai anakku lagi," kata-kata ayah Nalini begitu frontal.

"Undangan pertunangan sudah diedarkan. Jika dibatalkan apakah tidak berbahaya untuk reputasi kita?" Tanya ayah Megantara.

"Harusnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status