Share

Dimensi Mimpi

Tanpa membuang waktu mahluk itu menyerang Nay dengan menghunuskan tombaknya. Gerakan makhluk itu sudah terbaca oleh Nay. Dia bisa menghindar dengan cepat. Nay meraih batu seukuran tangannya yang banyak tergeletak di sekitar kubangan.

Kini dua telapak tangan Nay mencengkram lempengan batu. Ujung tombak pasti tidak bisa menembusnya.

Satu serangan kembali dilakukan, lebih tinggi dari serangan pertama. Ke arah kepala Nay. Dengan perhitungan kecepatan yang tepat mata tombak berhasil Nay patahkan. Dua tangan Nay dengan lempeng batu keras menangkap ujungnya dan saling berbenturan. Bukan hanya tombak yang patah, kedua lempeng pada tangan Nay juga terbelah. Dia membenturkannya sekuat tenaga. Sekarang posisi mereka sama. Tanpa senjata.

"Tidak semudah itu bukan?" Kepercayaan diri Nay telah kembali.

"Ahhh, jangan banyak bicara!"

Sebuah tendangan lurus mendatar mendarat tepat di perut Nay. Namun kedua telapak tangan Nay masih sempat menghalaunya. Dengan kuda-kuda yang kokoh. Tubuh Nay tidak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status