Share

81

POV Dinda

"Emp ...." Aku ragu-ragu. Kesannya gak sopan banget meminta Bunda membantu tapi aku gak punya pilihan. Aku gak ingin Yana berhenti kuliah karena kelakuan gak sopannya pada Pak Rama waktu itu. Walau sedang datang bulan sekalipun, kelakuan Yana emang gak bisa dibenarkan juga, sih. Bisa-bisanya dia tinju Pak Rama di depan teman-teman sekelas. Walau ninjunya gak di depan teman-teman sekelas juga namanya ya gak sopan.

"Ada apa, Din? Bilang saja sama Bunda." Bunda menatapku begitu ingin tahu.

"Bilang saja, Sayang. Yaa siapa tahu Bunda mau membantumu," kata Mas Angga, membuat Bunda berlama-lama menatapku begitu ingin tahu. Aku terus menoleh memperhatikan Bunda.

"Apa itu, Ga, coba katakan pada Bunda."

"Jadi, Bun," ucapku dengan suara lirih. "Yana sedang ada masalah sama dosennya. Jadi, ceritanya begini." Lalu, aku menceritakan detail kejadiannya pada Bunda, Bunda sesekali tersenyum saat mendengar ceritaku. Di bagian aku bilang Yana gak sengaja cium Pak Rama, Bunda dan Mas Angga sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status