Share

88

POV Dinda

"Iya, kah, Maas? Seriusan?! A-duuh, pasti Bunda berpikiran aneh-aneh tentangku," kataku sambil menatap ke arah Ian dan Deri yang masih terlelap pulas. Jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi, kami baru saja salat subuh berjemaah.

"Iya, Sayang. Semalam, Bunda menelepon Mas. Bunda bilang pada Mas agar menghapus vidio kamu yang joget-joget di WA."

Aku meraih HPku lalu memeriksa status WA. Mas Angga tertawa kecil, dia menekan hidungku lalu mengangkatku, mendudukkan ke pangkuannya.

"Ya tentu saja sudah Mas hapus, Sayang."

Aku pun membuka galeri, mencebik saat melihat vidioku yang tengah joget-joget.

"Apa vidio ini yang dilihat Bunda?" tanyaku.

"Dua-duanya," sahut Mas Angga.

"A-duuh, pasti Bunda berpikir yang gak-enggak sama aku."

Mas Angga mengangguk. "Mas sudah jelaskan bahwa itu kelakuan Ian. Dan bukan hanya Bunda saja yang melihat vidiomu, tapi dosenmu juga. Mas dengar suara Ardy, dia bilang pada Bunda katanya, Mas tidak pintar cari istri."

"Enak aja! Emang, Pak Rama itu orangnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
Mana dong lanjutannya.??????? DITUNGGU SECEPATNYA!!!!!!
goodnovel comment avatar
Saya S
lanjutkan dong ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status