Share

92

POV Yana

"Kok bisa motor kamu ada di rumah Pak Rama?" tanya Dinda yang terlihat begitu ingin tahu. Andini menoleh memandangku. Putri, Naya dan Mei langsung nimbrung, mereka menggeser kursi mendekat ke arahku sementara teman-teman sekelas mulai berjalan keluar kelas.

"Iya, gimana ceritanya motor kamu di rumah Kakak aku?" tanya Andini tampak ingin tahu. Aku menghela napas, segera menceritakan detail kejadian yang membuat mata Dinda membulat dan wajahnya tampak tak percaya.

"Seriusan kamu diantar Pak Rama, Yan? Pasti rasanya tegang banget, kan, kayak kamu sedang bersama setan aja. Benar, kaan?"

"Itu benar banget, Din," sahutku.

"Hiii." Dinda tampak bergidik. "Aku ingat jelas, rasanya begitu tegang dan deg-deg kan saat aku diantar Pak Rama ke rumahmu malam-malam waktu itu."

"Iya tegang banget, jantungku sampai mau copot." Aku bergidik.

Andini mengerucutkan bibirnya. "Kalian ini. Bisa-bisanya menjelek-jelekkan kakak aku padahal ada aku di sini. Kakak aku bukan hantu, tauuu," ucapnya meraj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status