Share

82

POV Dinda

Papa dan Mama saling pandang. Mereka menatap ke arah anak-anak yang tampak begitu antusias lalu menatap Mas Angga yang terus saja menggaruk-garuk rambutnya. Kalau Mas Angga saja begitu menyikapi anak-anak alias gak bisa tegas, lalu bagaimana denganku yang hanya ibu sambung buat Ian dan Deri? Hmm, benar-benar, deh, Mas Angga, gak tegas banget. Aku tentu saja walau sangat keberatan Ian dan Deri ikut pergi bulan madu, namun aku tak mungkin menolak mengajak keduanya di depan Ayah dan Bunda. Gak enak tentu saja.

Seolah mengerti dengan situasi yang tiba-tiba menjadi hening, Bunda segera mendekat ke arah Ian dan Deri lalu menggenggam tangan keduanya.

"Anak-anak, kita main ke Samber, yuk? Naik komedi putar, ho-reeee!" kata Bunda dengan wajah riang. Namun anak-anak langsung menggeleng secara bersamaan.

"Enggak, ah, Ian mau ikut Mama Dinda," sahut Ian.

Si bungsu Deri mengangguk padaku. "Aku juga mau ikut Mama Dinda," kata Deri. Mata polosnya yang bening memandangku dengan penuh harap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status