Share

20. PASRAH

Entah sudah berapa puluh kali Sitta mencoba untuk menghubungi Arka, namun teleponnya tak juga diangkat, bahkan puluhan pesan yang dia kirim pun tak juga dibalas oleh Arka.

Bolak-balik di dalam kamar seperti setrikaan rusak, Sitta akhirnya menyerah juga.

Huft, Arka lagi ngapain sih? Kenapa dia nggak mau angkat telepon gue?

Apa jangan-jangan dia lagi sama Dinda sekarang?

Umpat Sitta kesal dalam hati.

Berdiri berkacak pinggang menghadap jendela kamarnya di lantai dua yang langsung menghadap ke arah jalanan, Sitta terus berpikir, apakah Arka marah padanya akibat ucapannya di sekolah pagi ini?

Itulah sebabnya, Arka jadi tak mau mengangkat telepon dan membalas pesan yang dia kirim?

Kembali mengingat-ingat kejadian pagi ini di taman belakang sekolah, Sitta pun sadar bahwa apa yang sudah dia katakan pada Arka hari ini memang keterlaluan.

Jadi, wajar saja jika sekarang Arka marah padanya.

Menoleh kembali layar ponselnya, sekelebat ingatan tentang percakapannya dengan Kahfi barusan di telepon,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status