Share

21. DARAH YANG MENGUCUR

"Kata Ranti, kamu diterima di Universitas Negeri ya Sitta? Ih hebat," puji Laras saat dirinya, Wisnu dan juga Sitta sudah berkumpul di ruang keluarga. Menikmati teh manis hangat dan pisang goreng buatan si Mbok.

"Iya Tante," jawab Sitta dengan gayanya yang dibuat-buat lugu, ayu dan feminin.

"Kalau boleh tau, kamu ambil jurusan apa?" sambung Wisnu kemudian.

"Tekhnik informatika, Om," jawab Sitta lagi.

Laras dan Wisnu saling pandang penuh kekaguman.

"Wah, itu jurusan tekhnik paling sulit kan? Kalau bisa masuk berarti otak kamu memang encer ya, Sit?" puji Wisnu setelahnya.

"Memang cita-cita mau jadi apa Sitta? Nggak pusing pilih jurusan itu?" Tambah Laras.

"Niatnya mau jadi programmer, Tante, tapi ya dijalani aja dulu, yang penting kan Sitta nya suka dan nyaman dulu."

"Iya, ya. Betul itu," jawab Laras dan Wisnu berbarengan sambil menganggukkan kepala.

Mereka kembali menawarkan hidangan di meja pada Sitta ketika di waktu yang bersamaan, Kahfi turun setelah mengganti celana pendeknya denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status