Share

Bab 46 Senjata Makan Tuan

(POV Rendi)

“Kamu kenapa, Mas?” tanya Davina.

Aku menguap beberapa kali, rasanya aku mengantuk sekali. Tapi keadaan Davina malah terlihat segar. Sementara aku … apakah aku salah memakan nasi uduk itu? Kalau iya, mati aku!

“Nggak apa-apa, aku berangkat kerja dulu. Kamu baik-baik di rumah,” jawabku. Niat awalku gagal sudah.

Aku memaksakan diri untuk berjalan keluar dari rumahku ini. Aku harus berangkat ke kantor sekarang juga. Aku tidak mau telat. Kalau sampai telat, bisa-bisa pak Willy marah dan kecewa kepadaku.

Aku segera masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Entah kenapa mataku rasanya lengket sekali. Membayangkan kalau aku tidur lagi, pasti rasanya nyaman. Namun aku tetap memaksakan diri untuk berangkat bekerja.

Aku segera menghidupkan mesin mobilku dan keluar dari pelataran rumahku. Berkali-kali aku kembali menguap, mataku pun rasanya sudah tidak kuat.

“Ya Tuhan … lancarkan perjalananku. Aku tidak mau terlambat. Aku mohon, hilangkan rasa ngantuk ini, Tuhan!” Aku berdoa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status