Share

Bab 45 Menyadap

(POV Rendi)

Jam 06.15, aku sudah bersiap untuk pergi ke rumahku yang ditempati oleh Davina. Hari ini aku akan melaksanakan ide yang diusulkan oleh Hendri semalam.

Dengan berbekal nasi uduk yang dibelikan Hendri tadi, dan sesuatu yang aku selipkan di dalam saku baju untuk berjaga-jaga untuk rencanaku ini. Aku sudah siap berangkat, tinggal memasang sepatu saja.

“Hen, aku berangkat, ya!” pamitku.

“Oke, semoga berhasil, Bro!” sahutnya.

Aku segera berangkat dengan hati was-was. Semoga saja dugaanku salah, aku tidak mau kalau sampai Davina bermain dengan laki-laki lain di belakangku. Sungguh aku tidak rela.

Aku mempercepat laju kendaraanku, ingin segera bertemu dengannya.

Sampai di depan rumah, tampak pintu masih tertutup rapat. Tampaknya Davina belum bangun tidur.

Aku segera menghampiri pintu, dan mengetuknya, sambil menenteng dua bungkus nasi uduk.

Tok! Tok! Tok!

Tak membutuhkan waktu lama, Davina membukakan pintu itu. Aku kira Davina masih tidur tapi nyatanya aku salah.

Ceklek!

Kreeek!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status