Share

Bab 9

“Saya ke sana agak maleman ya Kang, satu jam lagi mungkin. Mau anter istri ke Bidan dulu.”

“Oh, siap-siap. Teh Lara lagi ngisi lagi?”

“Oh, iya Kang, alhamdulillah sudah 7 bulan.”

“Ya sudah, kalau begitu.”

Akhirnya telepon pun di matikan, kebetulan cucian juga sudah selesai di bilas. Hanya tinggal dijemur besok pagi jika sudah ada panas matahari. Aku berinisiatif untuk memanggil Lara ke atas.

“Dek, ayo ke bidan sekarang aja!”

“Besok aja, Adek capek pengen tiduran dulu.”

“Jangan ditunda dulu, mumpung Akang ada di rumah?”

“Sejak kapan sih Akang jadi peduli gini. Biasanya juga masa bodo ‘kan?”

“Ya, karena Akang sayang sama kamu, makanya enggak mau sampai kamu kenapa-kenapa.”

“Gak mau kenapa-kenapa, apa takut ditinggal pergi.”

“Ya, dua-duanya. Akang mau ngapain coba kalau di rumah enggak ada kalian.”

“Ya, kerjalah. Akang ‘kan selama ini juga lebih banyak kerja, ketimbang di rumahnya. Lagian ada keluarga Akang, bisa pulang ke sana kapan aja!”

“Ya, bedalah Dek. Namanya orang tua sama kalian.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Naidah Naidah
menyentuh hati
goodnovel comment avatar
Isabella
tuh Jimy . dengerin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status