Share

Ch.11

Keluar dari kamar, aku memilih berdiam di ruang makan. Duduk merenung sendirian di kursi makan dengan kedua tangan bertautan menempel di kening.

Kenapa Yuda selalu saja merasa paling benar. Kenapa dia terlampau mengusik perasaanku. Padahal selama ini, aku tidak pernah mengusik diri serta perasaannya terhadap almarhumah adikku. Tidak sama sekali.

Dia masih mencintai Khanza yang telah tiada pun, aku tidak merasa keberatan. Aku bisa mengerti hal itu. Aku tidak mempermasalahkan, karena aku di sini untuk merawat si kembar. Bukan untuk Yuda.

Dia tidak pernah menganggap keberadaanku pun, aku tidak peduli. Dia tidak mengharapkanku juga, tidak apa-apa.

Aku ada untuk si kembar, untuk kedua keponakanku.

Apa aku harus meminta berpisah saja dari laki-laki ini?

Sekali pun Allah sangat membencinya tetapi perpisahan dihalalkan.

Kuhempaskan punggung membentur badan kursi. Menarik napas panjang mengurai sesak yang memenuhi rongga dada.

"Ya Allah … aku tidak pernah ingin, menjadi bagian dari orang-orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
ya Yuda gk mau lah kn udah cinta dia ama kamu
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
sudah diambang titik nadir... hilma lelah.. ...
goodnovel comment avatar
Suherni 123
bener hilma, bersikap tegas jangan mau disalahin aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status