Share

Bab 100 - Winda Menjenguk

"Kapan dia lahiran, Bu?" tanya Winda.

"Baru pagi tadi, Mbak! Ini mereka sudah di rumah!"

"Cih, sengaja ya, buat manas-manasin aku? Lahiran aja sampai heboh satu kampung! Kayak ayam aja!" cibir Winda dalam hati.

"Oh..! Memang lahiran di mana dia, Bu? Kok, sudah bisa langsung pulang?"

"Katanya sih, di rumah bidan saja, Mbak!"

"Oh! Nggak ke rumah sakit?"

"Nggak! Mbak Rani 'kan lahiran normal. Jadi sudah bisa langsung pulang."

"Hmph... Apa mereka nggak punya uang untuk ke rumah sakit? Jelaslah memilih lahiran di rumah bidan. Biaya rumah sakit 'kan mahal!" Lagi, di dalam hati, Winda terus meremehkan Rani.

"Emh! Saya ingin menjenguk ke sana. Kira-kira enaknya dibawain apa ya, Bu?" Winda hanya penasaran dengan rupa anaknya Rani. Setampan apa sih anak itu?

"Nggak usah bawa apa-apa juga nggak pa-pa, Mbak!"

"Tapi, saya nggak enak, Bu! Nggak biasa kalau nengokin orang tanpa bawa sesuatu. Apalagi, Ibu 'kan tau, Mbak Rani seperti nggak terlalu suka sama saya! Jadi, saya nengok sambil kasih ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status