Share

Bab 37-Rencana Samudra

Sedari tadi pemuda itu terus menenggelamkan seluruh tubuhnya dalam selimut tebal. Bibirnya bergetar, matanya terasa begitu panas.

Pemuda malang itu terserang demam.

"Dek, makan dulu, ya. Dari pulang sekolah kamu belum makan lho," ucap Bianca. Baskara hanya menggeleng lemah sembari meringkukkan tubuhnya.

Wanita itu membuka selimut yang menutupi tubuh adiknya, pupil matanya membesar ketika menyadari kondisi adiknya cukup mengkhawatirkan.

Keringat dingin bercucuran dari keningnya, wajahnya pucat dan bibirnya bergetar.

"Dingin, Kak," lirih Baskara.

"Astagfirullah, badan kamu panas banget. Sebentar!" Bianca berlari mengambil jaket untuk adiknya.

"Kita ke dokter, ya." Pinta wanita itu seraya memakaikan jaket ke tubuh panas sang adik.

Lagi-lagi Baskara hanya menggeleng. Dan ini sifat yang tidak disukai oleh Bianca. Adiknya begitu keras kepala sama seperti ayahnya. Dia hanya menghela napas, jikalau pun berdebat, Bianca pasti akan kalah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status