Share

Bab 44 - Langkah Besar Shofiya

Sidoarjo, tengah hari

“Kenapa sampean melakukan ini, Gus? Secinta itukah sampean pada Neng Zulfa?” lirih, tanya Shofiya.

Lawan bicaranya hanya diam.

Di kamarnya, perempuan itu menatap nanar wajah samping Aji yang tengah berdiri tepat di depan lemari.

Sebuah kenyataan yang baru Shofiya dapat membuat perempuan itu memberanikan diri membuka percakapan lagi dengan sang suami setelah apa yang diperbuatnya tempo hari—menjebak suaminya dengan obat tidur dan obat perangsang.

Berhadapan dengan Aji yang bersikap sedingin es kepadanya membuat manik hazel Shofiya sedikit berkaca-kaca—seperti biasa, hampir menangis. Namun, jangan pernah panggil ia Shofiya Nada Hannan jika perempuan itu tidak sanggup mempertahankan cairan larikma itu dalam kedua netra.

Jika di festival film tahunan yang diadakan yayasan pondoknya dulu Zulfa berperan sebagai sutradara dan Zinda mengambil peran sebagai cameraman, maka Shofiya adalah pemeran wanita terbaik yang p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status