Share

Bab 23

Semua selesai mandi dan bersiap ke kantor aku masih belum selesai juga.

"Pamerkan masakanmu, pada Rena sama Bundanya. Mereka harus mengakui keunggulan kamu," ucap Bunda padaku.

"Tapi, Indah belum selesai. Nggak bisa temenin Mas Aris sarapan," ucapku sedikit kecewa.

"Nggak papa, biar Ibu yang ladenin sama yang nemenin," ucap Ibu kemudian.

Tak berapa lama, semua sudah berkumpul.di meja makan.

"Indah, nggak sarapan? Tanya Mas Aris padaku.

Diperhatikan seperti itu saja hatiku sudah senang sekali, nampak Rena melihat ke arahku dengan wajah malas. Aku membalasnya dengan senyum kemenangan. Daguku terangkat, lambat laun perhatian Mas Aris pasti aku dapatkan.

"Belum selesai, Mas duluan saja," balasku manis.

"Ehem," terdengar Bunda Rena berdehem, melihatku sinis.

"Nih, masakan mantu kesayangan, terbukti untuk kesekian kalinya, anakmu tak ada apa-apanya," ucap Ibu, kemudian melirik ke arahku dengan senyumnya. Aku membalas dengan senyum yang sama.

"Halah, palingan rasa alakadarnya," cibir wan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status