Share

Bab 31

Kejadian tadi siang, dengan Mas Aris aku ceritakan ke Bunda. Tak ada respon berlebihan, dari Bunda. Hanya saja pasti dia langsung membahas masalah  pendamping.  Bunda beberapa minggu terakhir ini memaksa ingin memperkenalkan anak dari sahabat Ayah.  Katanya bekerja di sini, di kota yang sama denganku.

"Ish, Rena masih ingin sendiri Bund. Menikmati hari - hari Rena, lepas tanpa beban." Aku beralasan seperti biasa. Aku belum mau memikirkan rumitnya sebuah hubungan. Pasca berpisah hampir setahun yang lalu dengan Mas Aris, aku menutup rapat hatiku untuk pria manapun.

"Jangan - jangan kamu masih ngarep, rujuk sama si Aris," celetuk Ibu, di sambungan telepon.

"Ish, amit - amit." Aku mengetuk kepala dan meja bergantian. "Dah kapok Bund, nggak mau lagi Rena. Cukup sudah."

Terdengar  tawa Bunda,  saat mendengar jawabanku. Aku tidak pernah membenci Mas Aris hanya saja rasa di hati yang dulu pernah ada. Kini, semakin lama semakin layu dan mati.

•••<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status