Share

Bab 26

••

Sepanjang perjalanan tadi, Ibu juga hanya berdiam. Tak bicara apapun padaku atau Bunda juga. Itu terjadi sampai sekarang, ketika kami berkumpul di ruang tengah selepas sholat isya.

"Rena, Ibu memiliki firasat tak nyaman, dengan kondisi ini," ucap Ibu tiba-tiba.

Aku dan Bunda menoleh bersamaan ke arah Ibu, yang terlihat lebih serius dari biasanya.

"Dengan ketiadaan Papanya, anak itu akan semakin bergantung pada Aris. Dia akan mencari perhatian Aris dengan alasan karena Papanya sudah meninggal, dan dia sedang berduka."  Ibu menjeda kalimatnya.

"Surat perjanjian itu sudah ada di tangan kita. Sebelum terlambat kita pergi dari sini, kita pulang saja. Setelah itu kalian pindah lagi ke kota lain, dan mulailah kehidupan baru kalian," tambah Ibu lagi.

"Tapi, Mas Aris …."

"Ibu yang urus Aris. Ibu tak ingin kita terlibat terlalu jauh dengan gadis itu. Dia tak sebodoh yang kita pikirkan seperti sebelumnya," lanjut Ibu lagi.


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status