Share

Bab 7

"Ayah." Tergopoh-gopoh Wira menghampiri mertuanya lalu bersalaman.

"Kok ke sini ga bilang dulu, yuk masuk ke dalam," ujar Wira lagi basa-basi.

Ayahnya Rara yang bernama Pak Mustafa itu memandangnya dingin, dahulu ia begitu hormat pada menantunya itu, tapi kini ia muak sekaligus benci.

Sementara Diandra masih berdiri di tempat, ia kikuk malu bukan main, kalau bisa sudah menggali tanah dan mengubur diri dalam-dalam saking malunya.

"Ini istri barumu itu, Wira?" Pak Mustafa menunjuk Diandra yang tertunduk malu.

"Iya, Yah," jawab Wira merasa tak enak.

"Gimana sih kamu nyari istri malah yang begini," celetuk Pak Mustafa meremehkan.

"Heh kamu! Awas ya kalau sampai berani menyakiti anak saya, baik menyakiti hatinya ataupun fisiknya, lihat saja apa yang akan saya lakukan, saya tahu asal-usulmu dari mana."

Sebuah peringatan dari Pak Mustafa membuat nyali Diandra sedikit menciut, bak kerupuk yang tersiram air, malunya hingga ke ubun-ubun.

Lelaki tua yang berumur hampir kepala enam itu masuk ke d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status