Share

Masakan Spesial

Wajah Verrel masih di penuhi oleh amarah. Angela menundukkan kepalanya. Kalau saja Verrel tidak sedang sakit, ia pasti sudah marah karena sikap Verrel yang main serobot saja.

"Kenapa dia meneleponmu? Apa kalian saling merindukan?" kata Verrel sinis. 

Dalam hatinya sebenarnya ia takut Angela berpaling ke laki-laki lain. Kecemburuannya tidak dapat di tutupi lagi. Setelah sekian lama berpisah apakah harus bertengkar masalah ini. Verrel sudah muak dengan Mark yang selalu mendekati Angela.

"Kamu kenapa merebut teleponku? Sudah kubilang di antara kami tidak ada apa-apa," jelas Angela. Dia merapikan bajunya yang berantakan dan mengikat rambutnya ke atas.

"Itu menurutmu, bagaimana dengan dia. Mark masih saja terus memikirkanmu. Apa aku bisa mengendalikan pikiran seseorang?" gerutu Verrel.

"Kalau begitu biarkan saja. Tolong jangan jadikan ini masalah baru agar kita bertengkar lagi. Kau sedang kurang sehat. Pikiranmu bermacam-macam, jadi lebih baik isti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status