Share

Curiga

Zhafira terduduk lesu di atas closet setelah melihat bercak darah di celana dalamnya.

Ia mendapatkan menstruasi dan itu berarti program kehamilan yang dijalaninya gagal.

Apa yang salah?

Padahal Zhafira sudah melakukan semua yang disarankan oleh dokter.

Air matanya luruh tidak terbendung. Zhafira kecewa.

Theraphy dan program kehamilan ini telah menghabiskan banyak uang.

Zhafira merasa hanya menjadi beban suaminya saja. Ia tidak berguna.

Lama meratapi nasibnya di kamar mandi, Zhafira akhirnya keluar dari sana setelah air matanya mengering bersamaan dengan suara pintu kamar yang diketuk dari luar.

“Masuk!” titah Zhafira kepada siapa pun yang mengetuk pintu.

Ceklek.

Dan pintu pun dibuka dari luar.

“Nyonya makan siang ....” Pak Haris menghentikan kalimatnya ketika melihat mata Zhafira yang bengkak.

“Apa yang terjadi?” tanya pak Haris lancang kemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status