Share

Chapter 31. Rekonsiliasi

Diwana duduk bersandar bantal di kasur mengamati satu persatu kegiatan Nilakandi dengan mata berkaca-kaca. Perempuan itu tengah memeras handuk hangat yang hendak ia gunakan untuk mengompres Diwana.

Diraihnya kancing baju lelaki itu, berniat melucuti kemejanya, yang langsung mendapat tatapan terkejut dari sang empunya.

"Mau dikompres nggak?" tanya Kandi sedikit ketus.

Kini Diwana hanya bisa menurut, meskipun ia merasa sangat amat canggung saat kekasihnya itu membuka satu persatu kancing kemeja tidurnya.

"Dibuka perempuan lain aja boleh, sama aku kok kaget?" sindir Nilakandi dengan bergumam, hampir tak terdengar.

"Kandi... maaf,"

Hening, tak ada jawaban. Perempuan itu hanya melanjutkan kegiatannya. Ia menyeka dada, leher, hingga dahi lelaki itu dengan telaten.

Semua ilmu itu ia dapatkan dari Nana yang selama ini selalu merawatnya. Katanya, cara terbaik menurunkan panas adalah dengan mengompres dahi dan menyeka tubuh dengan air ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status