Share

Chapter 36. Menguak Masa Lalu

“Wih, ini nih Si Bucin yang habis cetak rekor bolos tiga hari?” goda Jovyan saat Diwana masuk ke ruangan Tama di jam makan siang kantor.

Jovyan mungkin adalah satu-satunya sekretaris yang paling santai di dunia. Bagaimana tidak, CEO perusahaannya adalah sahabatnya sendiri. Ruangan bosnya pun sudah seperti markas tempat mereka bertiga berkumpul saat luang.

“Keren juga lo, Diw. Dari berantem, jatuh sakit, baikan, rekonsiliasi, semuanya cuma dalam waktu satu minggu,” tambah Jovyan yang kini sudah bertepuk tangan penuh drama.

Diwana mendudukkan dirinya di sofa, lalu menyeruput teh hangat yang sebelumnya ia buat di kitchen corner kantor.

“Kayanya benar, Jo. Aku bucin parah. Sekarang pengen langsung nikahin Nilakandi aja rasanya,” enteng Diwana.

Kalimat itu sukses membuat Jovyan tersedak air mineral hingga membasahi lantai. Ia kembali menatap Diwana dengan gelengan kepala tatapan ngeri karena tak habis pikir.

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status