Share

Chapter 41. Dokter Tano

Diwana duduk santai di kursi empuk ruangan itu, menunggu dokter Tano yang tengah mengunjungi pasiennya. Ia melihat-lihat ke sekeliling, semuanya terasa familiar baginya karena enam tahun sudah ia rutin mengunjungi ruangan itu.

“Hei, datang lebih awal ya,” sapa dokter Tano begitu masuk ke ruangan.

Ia memeluk Diwana yang dengan sopan berdiri menyambutnya, lalu mempersilakannya duduk kembali.

Pemeriksaan yang dijalani Diwana cukup sederhana. Selain pemeriksaan fisik, dokter Tano juga melakukan konseling singkat yang membahas tentang keluhan-keluhan yang mungkin Diwana rasakan selama empat bulan dari kontrol terakhirnya.

“Seperti biasa, kamu selalu jaga diri kamu dengan baik. Nggak ada masalah apapun, jantung kamu sama sehatnya dengan jantungku sekarang. Ah, mungkin justru lebih sehat jantungmu karena aku sudah semakin tua,” kelakar dokter Tano.

“Emm, dok. Sebetulnya, aku mau tanya sesuatu,” ucap Diwana dengan bahasa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status