Share

Chapter 43. Hilangnya Nilakandi

Diwana berlari menuju apartemennya, ia melangkah masuk dengan perasaan tak terdefinisikan.

“Kandi...?” panggilnya sambil mengedarkan pandangan ke seluruh sudut rumah.

“Nilakandi?” pangilnya lagi.

Tak ada jawaban, jantung Diwana mulai berdegup kencang. Ia tak menemukan Nilakandi di rumahnya, tapi juga tak ada tanda-tanda mencurigakan apapun di sana. Ia kembali menelepon nomornya dengan ponsel Jovyan yang ia bawa, tapi nihil tak ada jawaban. Begitu pula dengan nomor Nilakandi, ponselnya mati.

Diwana segera bergegas ke rumah Nilakandi. Ia meracau dalam hati, berharap perempuan itu ada di sana.

“Nilakandi... Aku mohon,” racaunya dengan gusar.

Ketakutan Diwana bertambah saat mendapati ruangan itu benar-benar kosong, tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Tangannya masih sibuk berusaha menelepon nomornya, tapi tetap tak ada jawaban.

Sebuah telepon pun masuk, tapi bukan dari orang yang ia tunggu, melainkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status