Share

Chapter 44. Tragedi

Jantung Nilakandi berdegup kencang saat ia hendak melangkahkan kaki ke kamar 1103 seperti yang tertulis di surat dari kekasihnya. Ia penasaran dengan kejutan apa yang tengah menunggunya di dalam sana.

Ia melangkahkan kaki pelan, sambil melihat ke sekeliling kamar hotel mewah yang menyilaukan mata itu. Benar, kamar itu adalah kamar suite room dengan harga tak masuk akal per malamnya.

“Hmm, kenapa tirainya warna gelap, sih,” gerutu Nilakandi begitu melihat tirai berwarna hitam menutupi jendela.

“Its okay, nggak papa asal ada Kak Diwana,” ucapnya seraya menyibak tirai menjulang itu hingga menampakkan pemandangan di baliknya.

Pemandangan dari Hotel Zeus memang terkenal akan indahnya. Hotel tidak terletak di tengah hiruk pikuk pusat industri, melainkan di pinggir kota yang tenteram tepat di balik sebuah bukit menjulang, sekitar tiga puluh menit dari pusat kota.

Pemandangan pepohonan hijau yang membentang terlihat begitu indah dari lantai sebelas. A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status