Share

Chapter 49. Nilakandi's POV (September 2015)

“Apa anda masih di sana? Halo? Korban kami bawa ke Rumah Sakit Alhambra.”

Begitulah kalimat terakhir yang sayup-sayup aku dengar dari seberang telepon. Detik berikutnya, aku hanya bisa terduduk di lantai karena kakiku melemas tak bertenaga.

Bukan, bukan kabar itu yang ingin aku dengar. Aku menampar pipiku berkali-kali, sakit. Aku masih berharap semua ini tak nyata, aku ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.

Tapi begitu aku mendengar detak jantungku sendiri yang berpacu dengan suara jarum jam di tengah kesunyian, aku pun sadar, aku harus kecewa karena mimpi buruk itu adalah kenyataan.

Aku meremas gaunku untuk mengumpulkan kekuatan, meskipun tanganku masih bergetar hebat. Taksi melaju dengan kecepatan hampir 90 km/jam atas pintaku. Di perjalanan, air mataku tak berhenti mengalir, tanganku menyatu dan memanjatkan do’a entah pada Tuhan atau pada semesta.

“Tolong, selamatkan kedua orang tuaku,” lirihku.

Sesampainy

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status