Share

Bab 23. Salah paham kedua

Jantung Ridwan berdebar sangat kencang melihat laki-laki kecil yang sangat mirip dengannya.

Seluruh tulangnya terasa lemas.

Menatap laki-laki kecil yang memeluk kaki Zahra.

Pertanyaan demi pertanyaan mulai bertebaran di otaknya.

Ibu?

Lidah Ridwan terasa kelu membayangkan kalimat itu.

Ridwan tidak bodoh untuk bisa mencerna keadaan.

Tapi keterkejutannya membuat dirinya tak bereaksi apapun.

Wajah dingin itu terasa semakin dingin melihat kembaran kecilnya.

Suasana mencekam itu dapat Umi Aisyah rasakan.

"Fatih, ada Ayah Ridwan, Nak dibelakangmu! Ayo salim dulu!" titah Umi Aisyah.

Deg!

Fatih berdebar mematung tanpa menoleh.

Fatih terlalu bersemangat memberikan jajan pasar yang sangat nikmat, membuatnya tidak melihat sekitar.

Zahra bisa melihat jika putranya tengah terkejut pun memeluk Fatih.

Mengusap belakang kepala putranya dengan lembut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status