Share

Bab 64. Tumor jinak

"Lihatlah Nyonya, Tuan! Ada dua kantung!" lanjut Dokter Dele.

Ridwan menatap intens monitor dengan datar.

Hati Zahra semakin tak karuan.

Suaminya benar-benar tak menginginkan anak yang ada dalam rahimnya.

Setetes air mata luruh di sudut mata Zahra, entah karena rasa haru akan memiliki anak lagi.

Atau kesedihan karena sekali lagi dia hamil yang tak diharapkan suaminya.

"Iya, Dok! Terima kasih!" jawab Zahra.

Ridwan sontak melihat mata Zahra.

Melihat air mata menggenang di sana, Ridwan berdiri dan menciumi mata Zahra.

Tidak sedikitpun ada kata yang keluar, hingga Dokter Dele terus melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Karena Ridwan meminta memastikan keadaan istrinya.

Harapan Zahra jika ada yang mencium mesra, berterima kasih dengan air mata haru karena mengandung anaknya telah sirna.

Tak ada ucapan terima kasih sama sekali dari Ridwan.

Dokter Dele sedikit menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status