Share

Bab 66. Keputusan.

Ridwan masuk ke dalam kamarnya pelan-pelan.

Dan melihat Zahra yang tengah damai dalam mimpinya.

Ridwan mendekat dan duduk di lantai menatap istrinya intens.

"Sayang, Aku sangat takut kehilanganmu! Nurut sama aku kali ini aja, ya?" libur Ridwan seolah sedang berbicara dengan Zahra.

Ridwan bisa melihat mata Zahra bengkak.

Ada bekas air mata tercetak dalam di pipi istrinya itu.

"Maafkan aku, aku tau perasaanmu. Aku juga sangat mencintai anak ini! Tapi, aku tidak bisa hidup tanpamu, Ra!" lirih Ridwan sambil mengusap perut Zahra.

Ridwan juga dilanda kesakitan yang sama.

Siapa Ayah yang tega membunuh anaknya sendiri bahkan sebelum terlahir.

Tapi, nanti setelah operasi pengambilan tumor, mereka akan bisa program dan hami lagi, pikir Ridwan.

"Nak, Maafkan Ayah, Sayang! Ayah menyayangi kalian!" bisik Ridwan kemudian didepan perut Zahra.

Memegang perut Zahra membuat hatinya hancur, membayangkan ada dua janin berkembang disana beserta dengan tumor.

Ridwan mencium pelan perut Zahra dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status