Share

Aku Siap, Kak!

"Argh! Sial! Ada apa denganmu dan gadis itu?!" teriak ayah tiri Laila.

Heru merasa butuh penjelasan dari pengacara, tapi penjelasannya terkesan berbelit.

"Kamu ini padahal pengacara, tapi kenapa ucapanmu sulit kupahami?" keluh Heru. "Mana tampilanmu lebih parah dari pada pengemis!"

"Ehm. Ya ... ini karena aku kesakitan!" kilahnya. Pengacara itu terus mencuci wajahnya di bawah air kran yang mengalir dengan posisi berjongkok. Untung saja di sekitar gedung itu ada kran-kran yang bisa menyala dan mengalirkan air.

"Apa mulutmu juga sakit?" tanya Heru sembari mencoba menghubungi nomor Laila yang tadi sempat tak bisa dihubungi. Heru merasa muak pada pengacara itu, yang kentara berusaha menutupi kejadian sebenarnya.

Panggilan pada Laila tersambung. Namun, tidak juga diangkat.

"Sial, kenapa tak diangkat? Dia menantang ku rupanya." Heru bertanya kesal.

Ia lalu beralih pada sang pengacara. "Sebenarnya apa yang kamu lakukan padanya. Ini gara-gara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status