"Tanda-tanda keguguran." Nabila menunjukkan gambar USG kepada nova."Dasar pria sialan, apa dia bisa mati kalau nggak melakukannya?"Nova memejamkan mata di ranjang untuk menenangkan emosi dirinya.Nabila sangat kesal. "Bagaimana kalau kasih tahu dia saja?"Nova terdiam beberapa saat, lalu membuka matanya.Dia pikir benar juga, mungkin benar-benar harus memberi tahu Brian.Jika tidak, cepat atau lambat anak ini akan dicelakai olehnya.Meskipun setelah memberitahunya kemungkinan besar juga tidak bisa dipertahankan.Namun, jika dia tidak tega bertindak kejam, biarkan pria ini yang membantunya saja."Biar aku pikirkan bagaimana cara bilang sama dia."Nabila menatapnya. "Apa kamu sudah bertekad?"Nova mengangkat sudut bibirnya. "Bukan solusi kalau menunda-nunda seperti ini."Nabila mengangguk. "Buat keputusan lebih awal biar diurus lebih awal. Setelah melakukan aborsi, langsung berpisah samanya, lalu hidup bersenang-senang sendirian!"Nova menelan pahit getir. "Aku masih perlu mencari uang
Usai berbicara, dokter itu tiba-tiba tertegun."Tapi, pria yang bersama dengan Yasmin malah sangat tampan. Nggak hanya tampan, juga sangat bertemperamen.""Ya, ya, jauh lebih tampan daripada para selebriti muda. Menurut kalian, apa mungkin dia adalah pacar Yasmin?""Kemungkinan besar seperti itu. Kalau nggak, kenapa menemaninya ke rumah sakit di tengah malam?"Saat melihat kedua dokter sudah mengalihkan topik, Nabila pun tidak banyak tanya. Dia langsung menoleh ke arah Nova.Nova tersenyum dengan acuh tak acuh. "Lebih baik aku pulang saja."Nabila mengerutkan kening sambil mengangguk.Dia tahu bahwa dalam hati Nova pasti tidak senang.Orang lain tidak tahu hubungan antara Yasmin dan Nova, tetapi Nabila tahu.Yasmin adalah adik Nova yang berasal dari ayah kandung dan ibu tirinya.Meskipun dikatakan adik, tetapi Nova malah hanya lebih tua setengah jam dari Yasmin.Kedua orang lahir pada hari yang sama, tetapi memiliki nasib yang berbeda.Ibu Nova, Susy Clark adalah wanita yang didapati C
Nova malas muncul di depan mereka, juga tidak menyukai nama Lumina ini.Asalkan mereka tidak mempersulit, Nova bahkan bisa menghindari muncul di depan mereka untuk seumur hidupnya.Namun, hingga ibunya mengalami kecelakaan pada 3 tahun yang lalu dan memerlukan uang untuk operasi, barulah dia terpaksa meminta bantuan pada Colton.Justru pada kali itu, dia melihat betapa berdarah dinginnya Colton.Sejak itu, dia tidak lagi berkontak dengan anggota keluarga Colton.Hanya saja kadang-kadang melihat nama Yasmin dari TV atau media sosial.Yasmin memulai karier pada 4 tahun yang lalu di luar negeri.Meskipun dia tidak ke luar negeri dalam 4 tahun ini, juga sering mendengar namanya di dalam negeri. Bagaimanapun, penampilannya cantik, bahkan karena raut wajahnya, sehingga mendapat julukan gadis idaman rakyat.Tiba di rumah, Nova berbaring dan langsung tertidur.Dia bermimpi tentang pantai pada saat itu lagi.Pantai di musim hujan sangat sejuk.Jendela vila di tepi pantai menderu karena ditiup a
Jika begitu, berarti tadi malam Brian dipanggil oleh cinta pertamanya?Nova merasa sakit hati.Dia meraba perutnya secara refleks.Dia berpikir bahwa jika cinta pertama Brian benar-benar kembali, apakah sudah tiba saatnya dia meninggalkan Brian.Apakah berarti ... dia bisa meninggalkannya dan melahirkan anak ini?Tatapan Nova terjatuh pada perutnya dan termenung.Cindy seperti mengatakan sesuatu, tetapi dia sama sekali tidak kedengaran.Dalam hatinya kacau balau."Bu?"Nova tersentak dan menenangkan suasana hatinya. "'Sudah saatnya kerja, jangan gosip mulu. Hati-hati kedengar Pak Brian, lalu memberi sanksi padamu."Cindy menjulurkan lidah, lalu kembali ke tempat duduk dirinya.Nova juga memaksa dirinya untuk memulai pekerjaan.Sampai siang hari, Cindy mengetuk pintu lagi."Bu, Pak Brian suruh Anda menemuinya."...Pintu ruangan Brian tidak tertutup rapat.Baru tiba di depan pintu, dia langsung mendengar suara Brian di dalam.Mungkin dia sedang bertelepon, tetapi suaranya tidak pernah s
Nova mulai menurutinya.Brian takkan memberi dia kesempatan untuk menolaknya.Pria ini tidak pernah peduli dengan perasaannya.Dalam beberapa tahun ini, dia sudah belajar untuk menuruti ketika tidak bisa menentangnya.Baik tugas yang diberikan oleh Brian atau,Kesakitan yang diberikan Brian."Aku tahu."Jamuannya berlangsung dengan sangat tenang.Brian makan dengan santai. Selama ini dia tidak suka berbicara saat makan, sangatlah bertata krama.Nova agak linglung saat makan.Terkait rumor pagi tadi, dia sudah tidak bisa mengabaikannya.Namun, dalam hatinya tetap merasa sangat tidak nyaman.Habis makan, ponsel Brian berbunyi lagi.Dia melirik tampilan layar yang hanya menunjukkan huruf "S".Brian langsung menjawab panggilan."Ada masalah lagi? Sudah makan ... ya. Kamu juga harus makan secara teratur ... aku tahu, sudah dulu ya."Nova sudah menebak siapa yang memanggilnya.Selain cinta pertama itu, mungkin tiada orang yang bisa membuat Brian begitu lembut."Tadi malam begitu tergesa-gesa
Yasmin tiba-tiba bungkam."Aku mana berani mengusirnya? Aku hanya suruh dia meluangkan tempat duduk saja."Dia menoleh ke arah Brian dengan agak sedih."Brian, kamu nggak bakal marah padaku gara-gara seorang manajer, 'kan?"Usai bicara, mata Yasmin semakin merah.Beberapa tahun ini, dia selalu menunggu panggilan dari Brian di luar negeri.Tidak disangka, dia bepergian selama 4 tahun, ternyata pria ini tidak pernah menghubungi dia sekali pun.Dalam 4 tahun ini, dia tidak hanya satu kali berpikir untuk pulang untuk mencarinya.Namun, dia juga agak sombong.Dulu dia yang mengajukan untuk berpisah.Brian selalu memperlakukannya secara khusus.Brian akan tersenyum lembut terhadapnya.Dia akan memanggilnya Min.Brian akan bergegas ke sisinya ketika dia membutuhkannya.Dia bahkan rela berbalik melawan saudara demi Yasmin.Namun, perlakuan spesial Brian terhadapnya ada batasnya.Brian tidak pernah menyentuhnya, juga tidak pernah mengungkit masalah pernikahan, bahkan enggan menemui orang tua Ya
Begitu turun, dia langsung merangkul lengan Brian.Nova mengalihkan pandangan dan berjalan menuju studio.Namun, dia dipanggil saat tiba di pintu masuk."Bu Nova."Yasmin menggandeng tangan Brian. Nova tidak bisa melihat ekspresi wajahnya yang ganas dengan jelas, tetapi bisa merasakan dia tersenyum dengan gembira."Maaf, tadi aku mengusir kamu turun dari mobil."Katanya meminta maaf, malah sengaja mengulangi kejadian Nova diusir dari mobil.Semua orang yang lalu lalang di studio mendengarkannya.Pandangan orang-orang di sekitarnya terpaku pada tubuh Nova.Nova tergolong karyawan senior di perusahaan. Mulai dari awal pendirian sudah mengikuti Brian.Brian juga sangat menyayanginya.Meskipun sempat terjadi kontroversi pengunduran diri, bukankah terakhir juga tidak jadi?Benar-benar tiada orang yang berani memperlakukannya seperti ini di perusahaan.Kecuali Yasmin.Saat ini, begitu mengungkapkannya, seperti telah memastikan tebakan semua orang sebelumnya.Hubungan antara Yasmin dan Brian
Seketika, wajah Yasmin menjadi masam."Nova, kamu benaran pikiran dia sudah jadi milikmu karena kamu berada di sisinya selama beberapa tahun? Dia nggak pernah umumkan sudah pacaran. Kamu benar-benar nggak tahu diri."Hati Nova perih mendengarnya.Nova tentu tahu.Namun, Nova tidak ingin menunjukkan kelemahan sedikit pun di depan Yasmin."Dia bukan milikku, juga bukan milikmu!"Terbersit kebengisan di wajah Yasmin karena ucapan itu."Nova, jangan senang dulu. Cepat atau lambat, Brian akan jadi milikku. Kali ini, aku pulang untuk bahas masalah pernikahan dengan Brian. Jangan jadi pelakor seperti ibumu! Kalian benar-benar menjijikkan!"Nova tidak tahan lagi dan langsung menampar Yasmin."Nova!"Detik berikutnya, suara Brian datang dari arah belakang.Tangan Nova pun gemetar.Tubuh Nova membeku, bahkan tidak berani menoleh ke belakang."Apa yang kamu lakukan?" tanya Brian dengan suara dingin.Nova menoleh pada Brian dan menjawab, "Sedang tampar orang, Pak Brian nggak bisa lihat?""Kenapa k