Share

Curiga

"Pipimu pasti sakit ya? Sudah lukamu belum membaik, sekarang justru menerima tamparan dari ibu," ucap Race sembari mengompres pelan pipi Ivy.

Sebenarnya Ivy bisa menggunakan sihirnya untuk segera menyembuhkan bekas tamparan ibu mertuanya. Hanya saja Ivy tidak mungkin melakukannya sekarang, dia takut kalau ibu mertuanya nanti justru curiga jika tamparannya tidak berbekas.

"Sudahlah, aku bisa mengompresnya sendiri, Race."

Ivy menahan tangan Race yang kembali akan menempelkan ice bag ke pipi Ivy.

Race menatap Ivy lalu menurunkan tangannya, dia bisa melihat kalau sang istri sedang sedih. Race menghela napas dalam lalu kemudian mengangkat kepala Ivy untuk menatap wajahnya.

"Kau, kenapa?"

"Memangnya aku kenapa, Race?"

"Ck,,,kenapa justru bertanya? Wajahmu ini tidak bisa berbohong, Iv. Kau, memikirkan ucapan ibu?"

Ivy tidak menjawab pertanyaan Race, kepalanya kembali menunduk lalu terdengar helaan napas berat dari bibir Ivy.

"Bagaimana kalau ibu tahu aku ini penyihir, Race? Ayah dan Ibu tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status