Share

28 || Perasaan yang kelak membawa masalah

Laura sedang duduk santai sembari menikmati pemandangan indahnya ibu kota Turki, Istanbul. Mungkin saat ini Laura sedang tidak memiliki jadwal kuliah, atau mungkin juga sedang menunggu saatnya kuliah. Ponselnya berdering, monitor menampilkan nama seorang dokter.

"Halo?"

"Halo, dengan adik Laura, kan?" Suara dari seberang telepon menyambut hangat.

"Iya, saya Laura."

"Kamu masih kenal saya kan?" Ia kenbali bertanya pada lawan bicaranya saat ini.

"Iya, dok. Saya masih kenal anda kok," Laura tertawa renyah, mana ada orang yang bisa melupakan secepat itu.

"Kamu tidak lupa dengan jadwal kontrol, Laura? Kamu sudah melewatiannya lebih dari 10 kali."

Laura terdiam, benar saja, ia lupa kalau dirinya sendiri masih merupakan pasien pribadi dokter itu.

"Maaf, dokter. Saya tidak bisa," Laura mencoba untuk menjelaskannya secara perlahan, ia benar-benar lupa akan hal itu.

"Apa yang lebih penting dari kesehatan kamu?"

"Saya ... Tidak berada di Indone
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status