Share

Keluarga Bahagia

Bab45

"Kamu nguping?" tanya nyonya Rengganis pada Nara.

Nara menggeleng.

"Maaf," ucap Nara, kemudian dia berjongkok untuk membersihkan pecahan kaca, piring yang berisi makanan yang semula ingin dia bawa ke kamarnya.

"Biar saya bantu," ucap bi Aya, yang cukup terkejut ketika melihat Nara menjatuhkan piring nasi bawaannya.

Angkasa hanya terdiam, melihat Nara yang nampak kecewa menatapnya tadi.

"Beginilah kalau kamu menikahi wanita yang besar tanpa didikan orang tua yang lengkap, ceroboh dan tidak ada yang bisa di banggakan dari dia, yang ada hanyalah menyisakan rasa malu," cibir nyonya Rengganis.

"Bu," tegur Angkasa, dengan raut wajah tidak suka.

Nara meneteskan air mata, mendengar sindiran nyonya Rengganis.

Tapi dia hanya bisa terdiam, sambil memunguti pecahan kaca.

Bi Aya memusut belakang Nara, mencoba menenangkan wanita itu, wanita yang kini tubuhnya bergetar menahan marahnya, bahkan suara isak tangisnya pun dia redam kuat- kuat.

"Jadi bagaimana Angkasa, Ibu masih ingat omongan kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status