Share

Terkejut

Bab44

Bi Aya dan Nara menoleh ke depan pintu kamar, nampak Angkasa berdiri tegak, dengan tatapan dingin.

Merasakan hawa yang kurang nyaman, juga tidak ingin terlibat, bi Aya pun undur diri dari hadapan mereka.

"Saya permisi ke belakang," lirih bi Aya sambil menunduk, dan membawa langkahnya.

"Ya." Angkasa menyahutnya, tapi tatapan lelaki itu masih terfokus pada Nara, yang memangku si bayi mungil mereka.

"Kenapa kau menganggapku seperti itu? Apakah aku terlihat seperti sedang mengasihani kamu, apakah aku nampak seperti sedang bermain- main?" tanya Angkasa pada Nara.

Lelaki itu berjalan masuk ke dalam kamar, kemudian menutu pintu.

Nara masih menunduk, tanpa memberikan tanggapan apapun.

"Seharusnya kamu tidak berucap seperti itu, seakan- akan aku suami yang buruk. Kita memang gagal saling memahami, setidaknya kamu jangan menilaiku seperti itu," lanjut Angkasa, dan lelaki itu duduk di bibir ranjang, berhadapan dengan Nara.

"Kalau tidak kasihan, tidak karena tanggung jawab, lalu apa?" tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status