Share

43

Bab43

Dengan rasa terpaksa, aku memberikan bayi mungil yang tidak berdosa itu asi. Meskipun asinya tidak begitu banyak keluar.

Kutatap wajah mungil yang tampan itu, dia nampak begitu bersemangat, melahap makanannya. Ada perasaan yang bergetar di dalam dada, juga perasaan nyeri menatap wajah mungil yang masih menutup matanya, namun bibirnya begitu kuat bergerak menyesap asi.

"Betapa mungilnya dan imutnya kamu, Nak. Entah kenapa, perasaan ini mendadak berat melepaskanmu," batinku. Mataku mulai berkaca- kaca.

"Baskara Tantaka ..., kuberi dia nama itu," gumam Angkasa, sambil mengusap kepala si kecil yang tertutup kain bedongan.

Aku diam, tidak menanggapinya, tapi aku mendengar dengan jelas ungkapannya.

"Bayi tampan ini begitu mungil, dia juga begitu bersemangat mengisap asi, rasanya luar biasa, bisa menyaksikan dia lahir kedunia ini," ungkap lelaki itu, dengan senyuman kebahagiaan, yang tercetak jelas di wajahnya.

Aku memandangnya sesaat, kemudian kembali kututup mataku ini, membayangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status