Share

Bab 22 Tidak ada maaf

"Aku, ikut bersedih," ucap Mas Bima kemudian terdengar penuh rasa iba. Aku hanya tersenyum miris, dan kembali menyeka air mata yang tak mau juga berhenti.

"Ada yang bisa mas bantu?" tanya Mas Bima kemudian. Aku mengangguk menjawab pertanyaan Mas Bima.

"Mas, jangan ceritakan hal ini pada siapapun. Keluarga Hana belum Hana beritahu." Sebuah permintaan aku sampaikan pada Mas Bima.

"Kamu memendamnya sendiri?" tanya Mas Bima kemudian. Aku menggeleng pelan.

"Hana punya sahabat baik, dia yang membantu Hana selama ini, tanpanya mungkin Hana nggak bisa melewati ini semua."

Aku sedang menceritakan sosok Yola yang selalu ada untukku. Tanpa dia aku tidak akan pernah sekuat ini. Aku juga tidak tau bagaimana keadaanku seandainya tidak ada dukungan dan bantuan dari Yola.

"Kalau kamu butuh bantuan, jangan sungkan. Sebisa mungkin mas pasti akan bantu," ucap Mas Bima kemudian.

"Makasih, Mas. Pasti akan Hana reportin suatu saat nanti. Tunggu saja, ya." Aku mencoba tertawa kecil untuk sedikit meredakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status