Share

Bab 24 Memilih Bercerai

"Pikirkan baik-baik," ucap Yola lagi.

Pembicaraan kami terjeda saat pesanan kami diantarkan ke meja. Sambil menunggu Yola mulai memindahkan semangkuk bubur dihadapannya kedalam perut. Tepat dia selesai makan Kakak Yola, Bang Faiz datang bersama temannya.

"Lamanya, Abang." Yola menyambut Abangnya dengan bibir manyunnya.

"Macet," jawab Bang Faiz kemudian.

"Mana ada macet jam segini." Bang Faiz hanya tertawa mendengar bantahan adiknya.

"Kenalin teman Abang." Bang Faiz menepuk lengan pria disampingnya.

"Pasti nggak ingat ya? Sama aku." Pria itu tersenyum padaku, aku memang merasa tak asing, tapi, aku juga tak mengingatnya.

"Seperti tidak asing, hanya saja aku benar-benar lupa," ucapku jujur. Pria itu tertawa memperlihatkan lesung pipi, benar saja aku ingat lesung pipi itu. Tapi, siapa ...

"Dirga … mulai ingat?" Sepasang alis tebal itu terangkat. Dan, aku mulai mengingatnya.

"Kak Awan Dirgantara … Ketua Hima Fakultas Hukum tahun dua ribu sepuluh!" Pria itu kembali tertawa. "Apa kabar?"

Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Demas Julius
duh,,, pusing milih nih hana... rujuk sm andrian atau bima, atau kah awan... seleksi dgn baik han, biar gak kebobolan lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status