Share

Bab 32 Menjemput Mas Bima

"Iya, sepanjang aku membantu klien mengurus perceraian. Memang anak adalah hal yang menjadi alasan utama mereka untuk bertahan," cerita Awan lagi.

"Anak adalah sumber kekuatan. Tapi, bisa juga menjadi hal yang melemahkan." Aku menyadari sepenuhnya hal itu.

"Kamu benar, pengalamannya seperti itu." Awan menimpali.

"Tapi, jangan karena kebanyakan ngurus orang cerai. Abang jadi takut nikah, banyak kok yang bahagia sampai maut memisahkan," ucapku. Mencoba tak terlarut dengan perasaanku sendiri.

"Nggaklah hahaha, memang belum ketemu yang klik aja. Kalau dah dapet yang klik pasti langsung abang halalin." Awan tertawa mendengarku.

"Hana doain, segera ketemu jodohnya. Langgeng sampai Jannah" ucapku kemudian.

"Amin." Awan mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya.

Obrolan ringan mewarnai pertemuanku dengan Awan. Tak terasa sudah jam sembilan lewat. Aku mengingatkan Awan kembali, karena dia bilang ada janji dengan klien tadi.

"Ya sudah, ini semua aku bawa ya," ucap Awan memasukkan foto-foto M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status