Share

Ketakutan

"Wi, kamu serius!?" tanya Wina sampai meletakkan sendoknya di piring.

"Serius," jawab Dewi santai. Ia masih menikmati makan siangnya di kantin kantor.

Sementara Wina sangat terkejut mendengar cerita Dewi kalau semalam Dewi yang melunasi tagihan rumah sakit Bu Santi. Wina sampai kehilangan selera makannya. "Kamu bukan manusia?"

"Ish!" Dewi mencebik.

"Ya habisnya .... Aduh, aku sampai bingung mau ngomong apa, Wi!" Wina mengangkat kedua tangannya dengan bola mata membulat sempurna. "Mereka .... Iya mereka ... udah jahatin kamu sedemikian rupa loh, Wi. Terus kamu masih mau nolong mereka!?"

Dewi cuek saja dengan Wina yang masih menggebu-gebu. Ia santai menikmati ayam goreng beserta sambalnya. "Demi rasa kemanusiaan aja, Win. Enggak usah dibesar-besarin, deh!"

"Tetap enggak bisa, Wi. Otakku enggak bisa mencerna."

"Gini, nih. Misal kamu ada di situasi dimana orang yang udah jahat banget sama kamu, butuh bantuan kamu dan cuma kamu satu-satunya orang yang bisa nolong. Cuma kamu, enggak ada la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status