Share

Indah Tapi Berbahaya

Canna mengambil kaca spesimen dan peti kayu berisi lusinan ulat beracun dengan berhati-hati. Dia tidak mau mati konyol hanya karena terkena sehelai bulu ulat. Harga dirinya sebagai tokoh antagonis di dunia ini seolah sudah digadaikan.

Setelah sampai di depan meja Axe, dia meletakkan semua yang dibawa dengan senyuman secerah matahari, meskipun faktanya tersembunyi awan hitam dan petir menggelegar. Dia berusaha keras menahan kekesalan di balik wajahnya yang tersenyum.

Tepat saat dia berbalik dan berniat kembali ke tempat duduk, suara berat Axe kembali mendistorsinya.

"Tetap diam di tempatmu. Aku tidak pernah menyuruhmu untuk pergi," kata Axe datar tanpa menoleh ke arah Canna. Pusat atensinya tertuju kepada sarung tangan yang sedang dia kenakan. "Bagikan ulat-ulat ini pada masing-masing botol kaca spesimen milik teman-temanmu,” imbuhnya dengan pandangan yang tetap tidak repot-repot melihat ke arah Canna.

Canna menggeram rendah dengan tubuh gemetar. Demi apapun, ini adalah pertama kalinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status