Share

23. Siksaan dan Sihir

Di malam yang sama, tepatnya dalam sebuah ruangan sempit tanpa lubang yang membuatnya jadi kesulitan bernapas, seorang gadis kecil duduk bersimpuh di dalamnya. Bibir pucat keringnya bergerak, menggumamkan kata-kata yang rancu. Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh keringat dingin.

Dia merasa tersiksa. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Dengan tidak adanya asupan makan serta tidur meski hanya semenit membuat penampilannya jadi lebih kurus hanya dalam beberapa hari dia dikurung di ruangan itu.

Aruna kecil lagi-lagi mengerang saat merasakan nyeri. Air matanya sampai mengering saking seringnya ia menangis dalam hari-hari awal dia dikurung, dipaksa membangkitkan sihirnya entah bagaimana caranya?

Mungkin, kalau tidak ada sihir dari Macario di ruangan itu, Aruna sudah mati.

Gadis kecil itu berjengit kaget saat mendengar satu-satunya pintu besi berukuran kecil di ruangan itu terbuka. Pelan-pelan membuka matanya dengan sedikit harapan, Aruna justru menggigil ketakutan saat melihat ekspresi dingi
Cyra Arluna

Trigger Warning! Mengandung kekerasan dan adegan penyiksaan anak di bawah umur.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status