Share

Berjalan masing-masing.

Mendengar perkataan barusan, Bagas terhenyak sejenak dan perlahan mulai melonggarkan kedua lengan kokohnya, dengan sorot mata keengganan.

Namun, siapa yang menyangka, bahwa ketika tangan itu sedikit meloloskan kekuatan tubuhnya segera mendapat dorongan dari tangan Angel.

Bagas yang tanpa persiapan, tak mungkin lagi untuk memaksanya kembali masuk kedalam pelukan.

Ia hanya bisa menatap kearah tubuh yang kian menyusut menjauh dari dirinya, dan melihat sosok lembut di depannya menyeka sendiri beberapa bulir bening, yang masih tersisa di atas pipi putih itu.

Mata cantik yang dulu sering membuatnya tertegun dengan keceriaan, kini sering berkabut dengan bulir bening air mata.

Menyaksikan kesedihan di sana, jujur hati Bagas merasakan nyeri serta kepedihan yang jauh lebih besar.

Namun, akankah Angel percaya jika hal itu katakan sekarang?. Bagas memahami betul, bahwa sosok di depannya mungkin terlihat lemah, namun ia adalah wanita dengan ketegasan hati yang menarik garis jelas, antara cinta dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status