Share

Hari menangis panjang.

"Bagaimana aku begitu bodoh, dan mana mungkin akan ada hal baik di antara kita setelah ini." Ucap Bagas lirih, ketika membalikkan tubuh dan memunggungi Angel, seraya merebahkan tubuhnya kembali.

Pada detik ini, Bagas menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah bisa kembali seperti semula.

Sehebat apapun orang merekatkan pecahan sebuah gelas, retakan yang tertinggal masih menjadi bagian dari benda tersebut.

Angel berdiri dari duduk dengan enggan. Ia tahu bahwa sosok pria di atas ranjang tidak bisa lagi diajak bicara saat ini.

Dengan keheningan ruangan yang kian baku, tubuh Angel kembali duduk pada kursi yang ia gunakan untuk tidur pagi tadi.

Wanita itu kembali menatap punggung bisu di atas ranjang. Dalam hati memang masih ada rasa sakit, ketika melihat sosok di sana terlihat muram dan bersedih.

Namun, sebuah masa depan yang telah ia rencanakan tanpa sosok itu, harus menegaskan bahwa kesedihan Bagas sekarang bukanlah sebuah kesalahan.

Dengan keputusan ini, mungkin Bagas dan dirinya akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status