Share

Bertahan.

Apa kau akan mati jika berdiri di depanku."

Anggara mendengus ringan, sebagai pernyataan bahwa wanita ini selain kurang dalam pengetahuan juga "limit" dalam hal pemahaman.

"Haah?." Kerutan di kening Angel kian menebal, jelas ia datang dengan segera dan langsung berada di sana, begitu selesai meletakkan gagang telepon.

Mengetuk pintu sebelum masuk sebagai kesopanan, dan berdiri tegap di depan meja sang Presdir langsung tanpa membuang waktu.

Meskipun, posisinya memang agak sedikit condong ke sisi samping, dan tidak benar-benar tepat di depan pria tersebut. Lalu apa masalahnya?, dari sisi pintu masuk ruangan dan tata letak meja kerja Anggara, posisi Angel sudah dapat di katakan berada pada tempat yang benar.

Namun, ketika mengingat siapa dan bagaimana penjelasan Handoko tentang Anggara, dalam sekilas detik kemudian dia mengerti apa yang di maksud kesalahan dalam bahasa pria tersebut.

"Maaf." Ucapnya singkat, sembari berjalan beberapa langka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status