Share

Kebencian Anggara.

"Baik pak." Sahut Angel lagi, dan segera menutup telepon

"Thok...Thok...Thok..." Suara khas bergema dari hentakan punggung jari Angel, menyapa daun pintu ruangan.

"Permisi pak."

Angel melangkah masuk kedalam ruangan Anggara, tanpa menunggu sosok di dalam sana menyahuti apa yang dia ucapkan.

Setelah masuk, wanita tersebut berdiri tak jauh dari meja Anggara, namun sedikit lebih condong ke sisi kiri bagian depan meja.

Dengan posisi meja kerja Presdir, yang menghadap kearah cendela kaca besar di sisi kiri gedung, tubuh Angel hampir sejajar dengan tubuh samping Anggara yang terfokus pada layar laptop.

Menyadari di mana tubuh Angel berdiri dan tidak lagi bergerak maju, entah mengapa ada rasa kesal dalam hati kecilnya.

Anggara merasa bahwa wanita yang belum genap sebulan menjadi sekertaris nya ini, sungguh kurang pengetahuan serta pengalaman.

Dan tentu saja, pengalaman yang di maksud adalah sesuai dengan kriterianya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status