Share

Mendung menghilang dan Guntur datang.

"Jeblaaaar...."

Handoko melebarkan mata sekilas, pikiran yang semula masih bisa tenang dan memberi rasa tak nyaman untuk orang lain kini semakin terusik.

"Pikiran apa itu?, apa mungkin dia mengetahui sesuatu?." Ucapnya untuk diri sendiri, dengan hanya manik mata yang bereaksi lebih tajam menatap Agung.

"Cukup bagus, imajinasimu sensitif rupanya." Masih bergumam dalam hati, dan tentu saja Agung tak pernah mengetahui semua.

Bagaimana sang penjaga akan peduli tentang keterkejutan orang lain, bahkan jika itu mungkin untuknya melihat perubahan singkat Handoko barusan, bisakah otaknya yang tengah terjepit erat mampu menebak?.

Agung tengah terfokus untuk mencemaskan diri sendiri, masa depan ibu, serta adiknya.

Dengan dirinya di berhentikan dari APC, maka setiap pengaturan rencana lanjutan untuk pengobatan sang ibu, serta biaya belajar sang adik akan menjadi kacau balau.

Terlebih lagi, membayangkan di kota ini bahkan juga di kota-kot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status