Share

Dr. Prakas abiyasa.

"Malunya.....". Wajah itu semakin tertunduk, jika bisa ia ingin menggali lubang di bawah meja dan masuk untuk mengubur diri sendiri.

Angel tak bisa mengatakan apapun sama sekali.

Piring dengan nasi yang masih tersisa di depannya, seolah tak lagi bisa ia sendok untuk di masukkan ke mulut.

Bahkan karena rasa malu yang besar, suhu tubuhnya juga meningkat tajam, dan tangan itupun seolah berkarat pada setiap persendian serta sulit untuk di gerakkan. "Rupanya dia tahu."

Jika saja dirinya adalah pasien di sini, mungkin sekarang dokter harus meresepkan obat penurun suhu tubuh dengan segera.

"Ya Tuhan...bukankah niatku baik, mengapa hasilnya jadi memalukan seperti ini, apa.tidak ada bonus sedikitpun?." protesnya dalam hati.

Angel merasa bahwa akhir-akhir ini peruntungan nasibnya sungguh buruk, dari biduk rumah tangga, perkerjaan, pertemanan, bahkan upaya dengan niat kebaikan selalu bermasalah.

Perlahan Angel mengintip tipis kearah meja di depannya, dan berlanjut menoleh kearah lain di sekitaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status